Pancasila Sebagai Landasan Politik Luar Negeri Indonesia Di Tengah Sistem Internasional Multipolar

Fernanda Dewa Ariansyah

Abstract


Sistem internasional multipolar yang ditandai dengan munculnya banyak kekuatan berpotensi menimbulkan beragam isu internasional sekaligus peluang kerja sama multilateral. Negara membutuhkan suatu landasan fundamental dalam menentukan sikap dan tindakan di tengah perubahan konstelasi global tersebut untuk dapat beradaptasi dan mencapai tujuan nasionalnya. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berfungsi sebagai landasan fundamental dalam setiap sikap dan tindakan yang dilakukan Indonesia, termasuk politik luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Pancasila dalam memandu politik luar negeri Indonesia di tengah sistem internasional multipolar. Penelitian ini berangkat dari kerangka pemikiran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan konsep sistem multipolar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data sekunder dari studi kepustakaan. Hasil dari peneltian ini menunjukkan bahwa Pancasila masih dijadikan pedoman dalam poliitk luar negeri Indonesia di tengah sistem internasional multipolar. Nilai-nilai fundamental Pancasila mendorong komitmen politik luar negeri bebas aktif Indonesia untuk menjadi aktor utama di kancah global dengan mempromosikan perdamaian dunia, menghubungkan negara berkembang dengan subjek internasional lain, dan mendukung agenda global dalam Sustainable Development Goals (SDGs). 


Keywords


Pancasila; Indonesia's Foreign Politic; Multipolar International System

Full Text:

PDF

References


BPS. (2016). Potret Awal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) di Indonesia. Diakses 7 Agustus dari https://filantropi.or.id/pubs/uploads/files/3%20BPS%20Potret%20Awal%20TPB%20di%20Indonesia.pdf

Kemenkeu. (n.d.). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1999 Tentang Hubungan Luar Negeri. Diakses 24 Juli 2024 dari https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1999/37TAHUN1999UUPenjel.htm.

Kemlu. (n.d.). ASEAN Plus Three. Diakses 7 Agustus dari https://www.kemlu.go.id/ptri-asean/id/pages/asean_plus_three/978/etc-menu.

Kemlu. (2024). Indonesia dan Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Diakses 1 Agustus 2024 dari https://kemlu.go.id/portal/id/read/91/halaman_list_lainnya/indonesia-dan-misi-pemeliharaan-perdamaian-pbb.

Kominfo. (2023). Menilik Pentingnya ASEAN Socio-Cultural Community dalam KTT ASEAN 2023. Diakses 3 Agustus dari https://asean2023.id/id/news/a-closer-look-at-the-importance-of-asean-socio-cultural-community-at-the-2023-asean-summit#:~:text=ASEAN%20Socio%2DCultural%20Community%20(ASCC,manusia%20dari%20kerja%20sama%20ASEAN

McDougall, A.W. (2024). 20th Century International Relations. Diakses 1 Agustus 2024 dari https://www-britannica-com.translate.goog/topic/20th-century-international-relations-2085155.

Munawaroh, N. (2023). Pancasila sebagai Sumber Hukum Tertinggi di Indonesia. Diakses 24 Juli 2024 dari https://www.hukumonline.com/klinik/a/pancasila-sebagai-sumber-hukum-lt5cdbb96764783/.

Shohib Masykur. (2023). Indonesia di Tengah Dunia Multipolar. Diakses 20 Juli 2024 dari https://www.kompas.id/baca/opini/2023/07/21/indonesia-di-tengah-dunia-multipolar?open_from=Search_Result_Page.

South-South Facility. 2011. The South-South Experience Exchange Facility. Diakses 27 Juli 2024 dari https://www.southsouthfacility.org.

UNDPO. (2024). Our Peacekeepers. Diakses 27 Juli 2024 dari https://peacekeeping.un.org/en/where-we-operate.

World Bank Institute. 2012. Doing business di Indonesia. Diakses 28 Juli 2024 dari https://documents1.worldbank.org/curated/en/860901468048916202/pdf/681820WP00Box30AHASA0DB120Indonesia.pdf

BUKU

Basri. (2014). Metodologi Penelitian Sejarah. Bandar Lampung: Restu Agun. pp. 27-56.

Hite A. Kristen & Seitz L. John. (2021). Global Issues: An Introduction. (edisi keenam). New Jersey: John Wiley & Sons. pp. 204-205.

Keersmaeker, D.G. (2016). Polarity, Balance of Power and International Relations Theory. Hampshire: Palgrave Macmillan Cham. pp. 49-150.

Rizal Sukma. (1995). The Evolution of Indonesia’s Foreign Policy: An Indonesian View. 35(3), pp. 304-315.

Rodee C.C. (1957). Introduction to political science. New York, McGraw-Hill. pp. 9-38

JURNAL

Abdurofiq, et al. (2024). Indonesian Foreign Policy In Maintaining Multilateral Relations of ASEAN Members. Adalah Buletin Hukum & Keadilan. 8(1), pp. 1-22.

Hendra Wahyu Prabandani. 2022. Menelusuri Kedudukan Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum. Iblam Law Review, 2(1). pp. 158-180.

Nurdiaman, Aa. (2007). Pendidikan kewarganegaraan: kecakapan berbangsa dan bernegara. Bandung: Pribumi Mekar. pp. 30-78.

Pradhana A.M., Wahyudi B., Azhari Y., dan Widodo P. (2023). Implementasi Peran Serta Indonesia Dalam Perdamaian Dunia Dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Jurnal Kewarganegaraan, 7(1), pp. 662-675.

Suherman, Eman. (2004). Dinamika Masyarakat Jepang dari Masa Edo Sampai Pasca Perang Dunia II. Humaniora, 16(2). pp. 201-210.

Wardhani. (n.d.). The Concept of Polarity and Centres of Power in International Relations. Jurnal Politik Indonesia. 7(2), pp. 106-111.

Yani, M.Y. (n.d). Perspektif-perspektif Politik Luar Negeri: Teori Dan Praksis. Pustaka Ilmiah Unpad, pp. 1-16.




DOI: https://doi.org/10.31315/jpbn.v4i2.13260

DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/jpbn.v4i2.13260.g6644

Refbacks

  • There are currently no refbacks.