PEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI BERDASARKAN METODE USLE DENGAN STUDI KASUS SIMULASI BERBAGAI TANAMAN DI DESA TAMBI KABUPATEN WONOSOBO
Abstract
Desa Tambi merupakan kawasan yang memiliki potensi erosi yang tinggi karena iklim, kondisi tanah, dan konservasi yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk (a.) Mengetahui laju erosi tanah dan bahaya erosi di Desa Tambi dan (b.) Mengetahui pengaruh simulasi berbagai tanaman terhadap bahaya erosi di Desa Tambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan metode pengambilan sampel purposive sampling, dan metode USLE untuk memperkirakan laju erosi. Simulasi bahaya erosi menggunakan 4 jenis tumbuhan yaitu Jogo Beans, Potato, Tea, dan Albizia. Peta dibuat dengan menggunakan perangkat lunak bernama Arcgis 10.2. Titik pengambilan sampel diperoleh dengan melakukan overlay peta sistem lahan seperti peta tata guna lahan dan peta kemiringan lereng. Penelitian ini memperoleh 11 titik pengambilan sampel. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K) meliputi tekstur, struktur, permeabilitas, dan bahan organik tanah, panjang dan kemiringan lereng (LS), tanaman permukaan (C). ), pengelolaan lahan (P), dan kedalaman solum. Hasil penelitian menunjukkan laju erosi tertinggi adalah 561,19 ton/ha/tahun dengan luas wilayah 9,56 ha (6,01%), sedangkan laju erosi terendah 0,5 ton /tahun, memiliki luas 13,30 ha (8,36%). Desa Tambi memiliki tingkat erosi rendah 22,66 hektar, tingkat erosi sedang 99,18 hektar, tingkat erosi berat 7,3 hektar, dan tingkat erosi sangat berat 29,91 hektar. Hasil simulasi berbagai tumbuhan mempengaruhi baik laju erosi maupun klasifikasi bahaya erosi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alie, M.E. 2015. Kajian Erosi Lahan Pada Das Dawas Kabupaten Musi Banyuasin-Sumatera Selatan. Palembang. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3, No.1, 1Maret 2015.
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ashari, D. A. 2012. Prediksi Tingkat Bahaya Erosi Di Lahan Tanaman Wortel, Pinus, dan Hutan Desa Gondosuli dan Desa Blambang Kecamatan Tawangmangu [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, Fakultas Pertanian, Jurusan Ilmu Tanah
Hardjoamidjojo, S. dan Sukartaatmadja, S. 1992. Teknik Pengawetan Tanah dan Air. Jica Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Hardjowigeno, S dan S. Sukmana. 1995. Menentukan Tingkat Bahaya Erosi.Centre For Soil And Agroclimate Research, Bogor.
Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta
Kementrian Kehutanan. 2009. Peraturan Menteri Kehutana Republik Indonesia Nomor : P. 32/Menhut- Ii/2009 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (Rtkrhl- Das). Kementrian Kehutanan RI, Jakarta.
PT Perkebunan Tambi. 2019. Data Curah Hujan Tahun 2009-2019. PT Perkebunan Tambi, Wonosobo
Reijntjes, C., B. Haverkot dan A. W. Bayer, 1999. Pertanian Masa Depan, Pengantar Untuk Pertanian Berkelanjutan Dengan Input Luar Rendah. Kanisius dan Ileia, Yogyakarta.
Schmidt, F. H. & Ferguson, J. H. (1951). Rainfall Type Based on Wet and Dry Period for Indonesian With Western New Guinea. Kementrian Perhubungan Djawatan Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.
Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Yuliani, I., S. Wahyuningsih, dan E. Novita. 2015. Identifikas Prioritas Konservasi Berdasarkan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) dan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Pamti Kabupaten Jember. Jurnal Teknologi Pertanian Vol.1, No.1, Juli 2015
DOI: https://doi.org/10.31315/jta.v16i1.3978
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Article Metrics
Metrics powered by PLOS ALM
Jurnal Tanah dan Air ISSN 1411-5719 (print) , ISSN 2655-500X (online)