Pengaruh Konsentrasi H2SO4 (Asam Sulfat) pada Proses Hidrolisis dan Waktu Fermentasi Terhadap Pemanfaatan Limbah Sagu Menjadi Bioetanol

Adrianto Ahmad, Sri Rezeki Muria, Hilmiyati Hilmiyati

Abstract


Bioethanol is a renewable alternative energy source that can be used as an alternative fuel. Bioethanol is a fermented product that can be made from substrates that contain carbohydrates (sugar, starch, cellulose). Sago pulp is a very abundant biomass that has not been utilized properly, so far sago pulp has only been used as fertilizer and animal feed. Biomass containing cellulose such as sago pulp can be converted into bioethanol through hydrolysis and fermentation processes. The purpose of this study is to examine the use of sago pulp as a raw material in the manufacture of bioethanol, determine the effect of sulfuric acid concentration on the hydrolysis process and determine the optimum time of bioethanol production by the method of separate hydrolysis and fermentation (SHF). The steps taken in this research were pretreatment of sago pulp using NaOH 1M. Acid hydrolysis using H2SO4 with variations in concentrations of 1 M, 2 M and 3 M at 100oC with a reaction time of 3 hours. The fermentation process uses Saccharomyces cerevisiae with a variation of fermentation time of 1 day, 2 days, 3 days, 4 days and 5 days. The results showed the highest sugar content was found in the hydrolysis process of sago pulp with the addition of 2M sulfuric acid concentration which was 134.08 g / L. The highest levels of bioethanol in the SHF process were also obtained at 4 days fermentation for 8% or 63.14 g / L.



Keywords


fermentation, glucose, hydrolysis, sago waste, SHF

References


Alfons JB, dan Rivaie AA. Sagu Mendukung Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim, Jurnal Perspektif 2011; 10 (2): 81-91.

Amalia Y. Pembuatan Bioetanol dari Limbah Padat Sagu Menggunakan Enzim Selulase dan Yeast Saccharomyces cerevisiae dengan Proses Simultaneous Sacharification and Fermentation (SSF) dengan Variasi Konsentrasi Substrat dan Volume Inokulum. Universitas Riau, Skripsi Sarjana Teknik Kimia, 2014.

Asip F, Wibowo YP, dan Wahyudi RT. Pengaruh Basa Terhadap Penurunan Lignin dan Konsentrasi HCl Pada Hidrolisa Sabut Kelapa Untuk Memproduksi Bioetanol. Jurnal Teknik Kimia 2016; 2 (22):10-20.

Gunam IBW, Buda K, dan Guna MYS. Pengaruh Perlakuan Delignifikasi Dengan Larutan Naoh Dan Konsentrasi Substrat Jerami Padi Terhadap Produksi Enzim Selulase Dari Aspergillus niger. Jurnal Biologi 2010; 14 (1): 55-61.

Hamelinck, Hooijdonk, V, dan Faaij. Ethanol from lignocellulosic biomass: Techno-economic performance inshort-, midle- and long-term. Biomass and Bioenergy 2005; 28: 384−410.

Harianja JW, Idiawati N, dan Rudiyansyah. Optimasi Jenis Dan Konsentrasi Asam Pada Hidrolisis Selulosa Dalam Tongkol Jagung. Jurnal JKK 2015, 4(4): 66-71.

Idral, Daniel D, Salim M, dan Mardiah E. Pembuatan Bioetanol dari Ampas Sagu dengan Proses Hidrolisis Asam dan Menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Jurnal Kimia Unand 2012; 1 (1): 34-38.

Jeckson E. Pengaruh Laju Pengadukan dalam Pembuatan Bioetanol dari Limbah Serabut Buah Sawit Menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Universitas Riau, Skripsi, 2014.

Lestari MD, Sudarmin, dan Harjono. Ekstraksi Selulosa Dari Limbah Pengolahan Agar Menggunakan Larutan NaOH Sebagai Prekursor Bioetanol. Indonesian Journal of Chemical Science 2018; 7(3): 237-240.

Nugrahini PF, Sitompul H, dan Donny RP. Pengaruh Waktu dan Konsentrasi Enzim Selulase pada Proses Hidrolisis Tandan Kosong Sawit menjadi Glukosa. Analytical and Environmental Chemistry 2016; 1(1): pp. 2540-8267.

Nuryanti L, Muria SR, dan Chairul. Pembuatan Bioetanol dari Limbah Padat Sagu Menggunakan Enzim, Selulase dan Yeast Saccharomyces cerevisiae dengan Proses Simultaneous Sacharification and Fermentation (SSF). Universitas Riau, Jurnal Teknik Kimia 2014; 1(1):1-6.

Senam. Prospek Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Yang Terbarukan dan Ramah Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional, Penelitian Pendidikan dan Penerapan MIPA 2009; 360-366.

Sjarif SR. Pengaruh Konsentrasi Asam Sulfat dan Waktu Hidrolisis Terhadap Kadar Etanol Limbah Serat Rumbia Sagu dan Serat Sagu Baruk. Jurnal Penelitian Teknologi Industri 2014; 6 (2):83-94.

Sukowati A, Sutikno, dan Rizal S. Produksi bioetanol dari kulit pisang melalui hidrolisis asam sulfat. Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian 2014; 19(3): 274–288.

Taherzadeh MJ, dan Karimi K. Enzyme Hydrolysis Processes for Ethanol from Lignocellulosic Materials: a review. BioResources 2007; 2: 707-738.

Tuljannah M. Biokonversi Serat Buah Sawit menjadi Bioetanol dengan Variabel Konsentrasi Saccharomyces Cerevisiae. Universitas Riau, Pekanbaru, Skripsi, 2018.

Waleulu AN. Pemanfaatan Limbah Sagu sebagai Bahan Baku Bioetanol. Universitas Pembangunan Nasioanal Veteran Jatim Surabaya, Skripsi Sarjana, 2012.

Wusnah, Bahri S, dan Hartono D. Proses Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate B.C) Secara Fermentasi. Jurnal Teknologi Kimia Unimal 2016; 5 (1): 57-56.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.
slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor