Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Sengon dan Ketela Pohon pada Lahan Bekas Pertambangan di Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
Sari
Pertambangan di Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sangat banyak
dikarenakan laju pembangunan yang tinggi. Pertambangan menyebabkan kerusakan lahan dikarenakan kegiatan
eksploitasi. Lahan bekas pertambangan harus segera dilakukan upaya reklamasi dengan mengembalikan fungsi
lahan tersebut. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui dan mengevaluasi kesesuaian lahan peruntukan
tanaman sengon dan ketela pohon pada lahan bekas pertambangan. Penelitian ini menggunakan metode: (1)
metode survei dan pemetaan, (2) metode purposive sampling berdasarkan satuan lahan, (3) metode analisis
laboratorium, dan (4) metode weight factor matching. Evaluasi kesesuaian lahan memiliki beberapa parameter
yaitu: temperatur(t) 23,9oC, ketersediaan air(w) (curah hujan 2127,9 mm; jumlah bulan kering 4 bulan), media
perakaran(r) (kedalaman efektif 0-5,3 m; drainase tanah baik; dan tekstur lempung berpasir), retensi hara(f) (pH
H2O 6,21; KTK tanah 36,37 Cmol/kg; dan C-Organik 0,43%), hara tersedia(n) (P2O5 tersedia 2,8 mg/100g; K2O
tersedia 2,703 mg/100g; dan N total 0,06%), penyiapan lahan (p) (persen batuan permukaan 1-10% dan persen
singkapan > 80%), dan tingkat bahaya erosi (e) (persen lereng 2% - > 65% dan bahaya erosi ringan; berat; sangat
berat). Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan terdapat kesesuaian lahan yang paling berat yaitu kesesuaian
lahan (Nrnpe) dengan faktor pembatas hara tersedia (n), media perakaran (r), bahaya erosi (e), dan penyiapan
lahan (p).
Kata Kunci: Lahan Bekas Pertambangan; Kesesuaian Lahan; Evaluasi Lahan
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Hardjowigeno, S dan Widiatmaka. (2017). Evaluasi Kesesuaian Lahan & Perencanaan Tataguna
Lahan. Yogyakarta : UGM Press.
Mahi, Ali K. (2013). Survei Tanah, Evaluasi dan Perencanaan Penanggulangan Lahan. Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Murnaghan, N., dan Michael, S., (2000). Land Degradation – Guidelines For Field Assessment.
University of East Anglia. Norwich: UK
Rande, S. A. (2016). Analisis Kesesuaian Lahan Bekas Tambang Batubara pada PT Asia Multi
Invesama di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Jurnal Promine, 4(1). Yogyakarta: STTNAS
Yogyakarta Khoo, H. H. (2009). Life cycle impact assessment of various waste conversion
technologies. Waste Management, 29(6).
Ritung, dkk. (2011). Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian.
Utomo, M. (2012). Tanpa Olah Tanah (Teknologi Pengelolaan Pertanian Lahan Kering). Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 41/Permentan/OT. 140/9/2009 Tentang Kriteria Teknis Kawasan
Peruntukan Pertanian.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2010 Tentang Reklamasi Dan
Pascatambang.
Thamrin, T., dan Raden, I. (2018). Reklamasi Lahan Pasca Tambang Batubara Menjadi Lahan
Produktif di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Magrobis, 18(2), 49-56. Tenggarong:
Universitas Kutai Kartanegara.Moayedi, H., Salleh, Z. K., Huat, B. B. K., Yunus, M. F. B. M.,
Moayedi, F., & Moghaddas, M. (2011). Surface water treatment process; A review of various
methods. Electronic Journal of Geotechnical Engineering, 16 G(December 2014), 753–761.
Undang-undang RI Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun
Wijayanti, R. (2011). Studi Identifikasi Pengelolaan Lahan Berdasarkan Tingkat Bahaya Erosi (TBE)
(Studi Kasus di Sub DAS Sani, DAS Juwana, Jawa Tengah). Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(2), 57-
Semarang: Universitas Diponegoro.
DOI: https://doi.org/10.31315/psb.v3i1.6237
DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/psb.v3i1.6237.g4041
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN (Online): 2986-4062
This Journal indexed to :