Analisis Kualitas Air sebagai Air Bersih pada Sumber Mata Air Ngaliyan Gunung A (1) dan (2)
Sari
Air bersih menjadi perhatian utama di Indonesia. Hal ini karena air berperan penting dalam keberlangsungan
hidup manusia. Mata air Ngaliyan Gunung A (1) dan (2) memiliki kendala yang menyebabkan peubahan kualitas
air, akibat penyaluran yang tidak baik dan pergantian musim pada musim kemarau dan musim penghujan dengan
indikasi terbesar adanya kekeruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kedua mata air
berdasarkan parameter kimia, fisika, dan biologi yang disesuaikan dengan standar baku mutu pada Pergub DIY
No. 20 Tahun 2008 tentang Baku mutu Air Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Baku mutu Air Kelas I),
berupa rasa, bau, warna, suhu, TDS, TSS, Kekeruhan, pH, DO, BOD, COD, kesadahan (CaCO3), dan total
coliform. Metode yang dilakukan berupa metode survei untuk pengambilan sampel sesuai (SNI) 06-2414-1991
dan metode uji laboratorium dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil menunjukkan parameter TSS dan COD,
dan Kekeruhan melebihi baku mutu. Hal ini diindikasikan terjadi akibat akumulasi bahan organik, pelarutan
bahan kimia pada batuan, dan kotoran hewan ternak yang ada di sekitar mata air. Kualitas air yang kurang baik
ini dapat berdampak langsung kepada kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Kata Kunci: Air Bersih; Baku Mutu Air; Mata Air; Kualitas Air; Lingkungan
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aini, Fitriah Nur. (2013). Pengaruh Penambahan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) terhadap
Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Sains dan Seni ITS 2.2 E116-E120.
Chandra B. (2012). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius
Lallanilla, M. (2013). Enam Masalah Lingkungan Teratas di Cina. diakses pada 06 Agustus 2021, dari
http://id.berita.yahoo.com /enam- masalah-lingkungan-teratas-di- cina-125151899.html
Manalu, A. A. (2013). Pengaruh Media Filtrasi dan Lama Kontak Terhadap Kesadahan Air dari
Gunung Kapur Ciampea. Skripsi Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Moh. Soerjani dkk. (2008). Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan.
Jakarta: UI-press.
Munfiah, S., Nurjazuli, & Setiani, O. (2013). Kualitas Fisik dan Kimia Air Sumur Gali dan Sumur Bor
di Wilayah Kerja Puskesmas Guntur II Kabupaten Demak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia,
(2).
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 20 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Air di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
Dan Pengendalian Pencemaran Air
Sudarmadji. (2013). Mata Air: Perspektif Hidrologis dan Lingkungan. Yogyakarta: Sekolah
Pascasarjana, UGM.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Wardhana, W.A. (2001). Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi Offset.
DOI: https://doi.org/10.31315/psb.v3i1.6277
DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/psb.v3i1.6277.g4081
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN (Online): 2986-4062
This Journal indexed to :