Karakteristik dan Pembentukan Batuan Beku di Pegunungan Jiwo, Bayat, Jawa Tengah
Abstract
Pegunungan Jiwo, Bayat merupakan salah satu dari tiga wilayah di Jawa yang memperlihatkan adanya singkapan batuan-batuan metamorf yang berumur Pra-Tersier. Di atas batuan-batuan metamorf tersebut diendapkan tidak selaras batuan-batuan sedimen Tersier yang termasuk kedalam Formasi Wungkal-Gamping. Batuan-batuan metamorf maupun sedimen pada beberapa tempat diterobos oleh batuan-batuan beku diantaranya adalah gabro, diabas, basalt, dan diorite. Keberadaan batuan-batuan beku tersebut menjadi menarik karena sedikit terpisah dari jalur magmatic Pegunungan Selatan Jawa Timur. Batuan-batuan beku hasil kegiatan magmatisme tesebut di atas, hadir sebagai batuan beku plutonik (gabro, gabro mikro atau diabas, diorit), dan batuan beku vulkanik (basalt), yang hadir baik sebai intrusi (retas) maupun lava. Sebagian besar batuan beku tersebut di permukaan dalam keadan lapuk, dan hanya sebagian kecil singkapan yang memperlihatkan keadaan yang fres atau segar, diantaranya pada beberapa inti batuan beku yang mengalamai pelapukan mengulit bawang (spheroidal weathering). Kenampakan mikroskopik, gabro dan gabro mikro umumnya memperlihatkan tekstur equigranular, kumulus, ofitik, subofitik, dan diabasik disusun oleh mineral-mineral primer plagioklas (±52-66%), Olivin (±0-14%), piroksen (±4-18%), mineral opak, baik kemungkinan primer maupun sekunder (±2-12%). Sebagian besar gabro mengalami ubahan hidrotermal lemah-sedang, yang dicirikan oleh terubahnya beberapa mineral primer menjadi mineral-mineral klorit, silica, epidot, karbonat, serpentin,dan aktinolit. Basalt secara mikroskopik, memperlihatkan tekstur inequigranular, porfiritik-porfiroafanitik, disusun oleh mineral-mineral primer plagioklas, olivin, piroksen, mineral opak, baik kemungkinan primer maupun sekunder dengan mineral sekunder seperti klorit dan karbonat . Batuan-batuan beku di Pegunungan Jiwo tersebut, diperkirakan merupakan hasil magmatisme yang berumur Eosen Akhir-Miosen Awal (39,82±1,49 Ma sampai 13.852±5.45 juta tahun) dan merupakan bagian dari busur kepulauan Sunda-Banda. Magmatisme tersebut disebabkan oleh adanya subduksi kearah utara lempeng Hindia-Australia di bawah bagian tenggara lempeng Eurasia yang dikenal sebagai Sundaland.
Full Text:
PDFReferences
Bothe, A.Ch.D., 1929, Jiwo Hills and the Southern Range, Excursion guide, 4th Pacific Science Congress, Bandung.
Bronto, S., 2010, Identifikasi Gunung Api Purba Pendul di Perbukitan Jiwo, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, JSDG Vol. 20 No.1.
Hamilton, W., 1979, Tectonic of Indonesia Region, Geol Survey Prof. Paper 1078, U.S. Gov. Printing Office, Washington, 345 p.
Jatmiko Setiawan, 2000, Kompleks Batuan Pra-Tersier, Mula Jadi dan Implikasi Tektonik, Daerah Perbukitan Jiwo-Bayat- Jawa Tengah, Tesis Magister, Insitut Teknologi Bandung.
Nahrowi, T.Y., Suratman, Namida, S. and Hidayat, S., 1978. Geologi Pegunungan Selatan Jawa Timur, Bagian Eksplorasi Pusat Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi, Cepu, 31 p.
Samodra, H., 1990. Tatanan Stratigrafi dan Tektonik Pegunungan Selatan Jawa Timur, Antara Pacitan dan Ponorogo, Bidang Pemetaan Geologi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 39 p.
Sartono, S., 1964. Stratigraphy and Sedimentation of the Eastern Most Part of Gunung Sewu (East Java), Publikasi Teknik-Seri Geologi Umum No. 1 Direktorat Geologi Bandung, 95 p.
Setiawa, I.S., Osanai, Y, dan Prasetyadi, C., 2013, Apreliminary View and Importance of Metamorphic Geology From Jiwo Hill in Central Java, Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6, Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, h. 11-23.
Setiawati, Y.D., Novian, M.I., Barianto, D.H. 2013. Studi Fasies Formasi Wungkal-Gamping Jalur Gunung Gajah, Desa Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6, UGM, 11-12 Desember 2013, h.71-81
Smyth, H.R., Hall., and Nichols, G.J, 2008.Cenozoic Volcanic Arc History of East Java, Indonesi: The Stratigraphic Record of Eruption on An Active Continental Margin, The Geological Society of America, Special Paper 436, p.199-222.
Soeria Atmadja, R., Maury, R.C., Bellon, H., Pringgoprawiro, H., Polve, and Priadi, B., 1991, The Teriary magmatic belt in Java, Procceding of the Silver Jubbiles Symposium On the Dynamic of Subduction and Its Product, Yogyakarta, pp 98-121.
Soeria-Atmadja, R., Maury, R.C., Bellon, H., Pringgopawiro, H., Polve, M., dan Priadi, B., 1994. Tertiary magmatic belts in Java. Journal of SE Asian Earth Sciences, 9, h.13-27
Soesilo, J., Sutanto dan Subandrio, A., 2000, Tatanama batuan kristalin di Jiwo Barat sesuai Sandi Stratigrafi Indonesia. Prosiding Jambore Ilmiah 20 tahun Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti, p. 265-269.
Sutanto, Soeria Atmadja, R., Maury, R.C., and Bellon, H., (1994), Geochronology of Tertiary Volcanic.
Sutanto, 2004. Perbukitan Jiwo Bayat merupakan warisan geologi Pra-Tersier dan Awal tersier di Jawa yang perlu dilestarikan. Warisan Geologi di Indonesia dan Malaysia.
Sutarto, 2016, Petrology, Geochemistry and Hydrotermal Fluid Evolution of The Randu Kuning Porphyry Cu-Au and Epithermal Au Deposit in Selogiri, Central Java, Dissertation Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 289 h.
Sutarto, Idrus, A. Harijoko, A., Setijagji, L.D., Meyer, F.M., Sindern, S.,and Putranto, S., 2016, Hydrothermal Alteration and Mineralization of the Randu Kuning Porphyry Cu-Au and Intermediate Sulphidation Epithermal Au-Base Metals Deposits in Selogiri, Central Java, Indonesia, Journal of Applied Geology, vol 1(1), p 1-18.
Sudarno, 1997. Kendali tektonik terhadap pembentukan struktur pada batuan Paleogen dan Neogen di Pegunungan Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Thesis Magister Teknik, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 167 h. (tidak diterbitkan).
Sumarso dan Ismoyowati, T., 1975. A contribution to the stratigraphy of the Jiwo Hills and their southern suroundings. Proceedings of 4th Annual Convention of Indonesia Petroleum Association, Jakarta, II, h.19-26.
Sumosusastro, S., 1956, A contribution to the geology of the Eastern Djiwo Hills and Southern Range in Central Java, Indonesian Journal for Natural Science, v.112, h.115-134.
Surono, Toha, B., dan Sudarno, I, 1992. Peta Geologi Lembar Surakarta-Giritontro, Jawa, Skala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Surono, Hartono, U., and Permanadewi, S.,2006, Posisi Stratigrafi dan Petrogenesis Intrusi Pendul, Perbukitan Jiwo, Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, JSDG Vol XVI No.5 h. 305-311.
Surono. 2008. Stratigrafi dan Sedimentasi Formasi Kebo dan Formasi Butak, di pegunungan Selatan, Jawa Bagian Selatan, Jurnal Geologi Indonesia, 3(4) h.183-193
Surono. 2009. Litostratigrafi Pegunungan Selatan Bagian Timur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. JSDG Vol. 19 No. 3, Juni 2009, h. 209-221
Suyoto, 1992. Stratigrafi Sikuen Cekungan Depan Busur Neogen Jawa Selatan Berdasarkan Data Di Daerah Pegunungan Selatan Yogyakarta, Tesis Master, Institut Teknologi Bandung, Unpublished.
Umiyatun, S.Ch., Prastistho, B. Eko Jati, R.K., dan Surono, 2006. Foraminifera Besar Pada Satuan Batugamping Formasi Gamping-Wungkal, di Sekarbolo, Perbukitan Jiwo, Bayat-Klaten. Jurnal Ilmu Kebumian Teknologi Mineral, Vol. 19, No.11, Januari-Juni 2006.
Van Bemmelen, R.W. 1949. The Geology of Indonesia Vol. IA. The Hague: Government Printing Ofiice, 732 p.
Wijono, S. 1985. Stratigrafi dan Rekonstruksi Lingkungan Pengendapan Purba Endapan Karbonat Formasi Oyo di G. Tugu, Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Media Teknik No. 2 th VII. April – Juli 1985, h.11-15
DOI: https://doi.org/10.31315/jmel.v4i2.3235
DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/jmel.v4i2.3235.g3222
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This Journal indexed to :
====================================================
Jurnal Mineral, Energi, dan Lingkungan
Published By: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Addres: Jl. Padjajaran Jl. Ring Road Utara No.104, Ngropoh, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Statistik Jurnal