Pemetaan Jalur Evakuasi Sebagai Upaya Pengurangan Risiko Bahaya Tsunami di Wilayah Kuta Mandalika, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Abstract
Berdasarkan catatan sejarah kegempaan, Pulau Lombok merupakan kawasan yang sering mengalami gempa kecil hingga menengah. Kabupaten Lombok Tengah khususnya wilayah Mandalika merupakan daerah yang terletak di bagian selatan pulau Lombok yang dekat dengan sumber kegempaan yaitu sumber gempabumi Penunjaman Parit Jawa atau Zona Benioff Wadati Jawa-Bali. Zona megathrust atau subduksi dengan potensi magnitudo maksimum 8,7 dapat memberikan dampak signifikan apabila mengguncang wilayah selatan Lombok dan sumber gempa ini berpotensi tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai genangan tsunami maksimum di wilayah Kuta Mandalika, sehingga dapat dijadikan acuan tambahan dalam penentuan jalur evakuasi dan titik kumpul. Selanjutnya menyusun sebuah peta yang menggambarkan jalur evakuasi di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah terhadap bahaya landaan tsunami. Metode yang digunakan adalah Community Model Interface for Tsunami (ComMIT) melalui Method of Splitting Tsunami (MOST) buatan National Oceanic and Athmospheric Administration (NOAA) Center for Tsunami Research. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa tinggi dan inundasi paling besar ditimbulkan oleh sumber gempabumi Megathrust segmen Bali dengan maginitude 9,0. Sedangkan Peta Flow Depth menunjukkan bahwa genangan maksimum yang terjadi di Kuta sekitar 0,5 m hingga 12 m di bibir pantai dengan luas genangan 15,27 km2. Peta Flow Depth ini selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dasar dalam pembuatan peta evakuasi tsunami.
Full Text:
PDFReferences
Budiarjo, A. Evacuation Shelter Building Planning for Tsunami-Prone Area; a Case Study of Meulaboh City, Indonesia. 2006.
Cascadia Region Earthquake Workgroup. Cascadia subduction zone earthquakes—a magnitude 9.0 earthquake scenario. Portland: Oregon Department of Geology and Mineral Industries; 2013.
FEMA, Guidelines for Design of Structures for Vertical Evacuation from Tsunamis, Federal Emergency Management Agency, Washington, 2008, p. P604.
Fraser, S., Leonard, G.S., Matsuo, I., Murakami, H. Tsunami evacuation- lessons from the Great East Japan Earth quake and Tsunami of March 11th 2011. Geosciences New Zealand (GNS) science report 2012/17, 89 p; 2012a.
Kaiser, G., Scheele, L., Kortenhaus, A., Løvholt, F., Römer, H., and Leschka, S. The Influence of Land Cover Roughness on the Results of High Resolution Tsunami Inundation Modeling. Natural Hazards and Earth System Sciences. 2011; 11(9): 2521-2540.
Mikami. T, Shibayama, T., Esteban, M., Matsumaru, R. Field survey of the 2011 Tohoku earthquake and tsunami in Miyagi and Fukushima prefecture, Coast. Eng. J. 54 (1) (2012) 125011.
Mori, N., Takahashi, T. The 2011 Tohoku Earthquake Tsunami Joint Survey Group, Nationwide Post Event Survey and Analysis of the 2011 Tohoku Earthquake Tsunami, Coast Eng. J., 54(1), 1250001 (27 pages), 2012.
Ogasawara, T., Matsubayashi, Y., Sakai, S., Yasuda, T., Characteristics of the 2011 Tohoku earthquake and tsunami and its impact on the northern Iwate coast, Coast. Eng. J. 54 (1) (2012) 1250003.
Titov, V.V., Moore, C.W., Greenslade, D.J.M., Pattiaratchi, C., Badal, R., Synolakis, C.E., and Kânoğlu, U. A New Tool for Inundation Modeling: Community Modeling Interface for Tsunamis (ComMIT). Pure and Applied Geophysics. 2011; 168: 2121-131.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
DOI: https://doi.org/10.31315/jmel.v6i1.5401
Refbacks
This Journal indexed to :
====================================================
Jurnal Mineral, Energi, dan Lingkungan
Published By: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Addres: Jl. Padjajaran Jl. Ring Road Utara No.104, Ngropoh, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Statistik Jurnal