Identification and Analysis of Geoheritage Potential in Paser Regency as Supporter of the Geotourism Development in East Kalimantan
Abstract
Abstrak – Kabupaten Paser merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia, yang berada di selatan provinsi tersebut. Secara geologi, Kabupaten ini termasuk bagian dari Pegunungan Meratus yang merupakan hasil kolisi Sundaland dengan Mikrokontinen Paternoster. Oleh karena itu, Kabupaten Paser memiliki kondisi geologi, baik geomorfologi, litologi, maupun struktur geologi, serta kondisi alam yang beragam dan unik yang berpotensi sebagai geoheritage. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis beberapa lokasi yang ada di Kabupaten Paser yang berpotensi sebagai lokasi geoheritage sehingga dapat mendukung dalam pengembangan geowisata di Kalimantan Timur. Metode deskriptif dilakukan dalam pengambilan data lapangan. Analisis geomorfologi dan petrologi dilakukan untuk mengetahui karakteristik geologi yang nantinya akan menjadi ciri khas unik lokasi-lokasi yang berpotensi sebagai geoheritage. Analisis kuantitatif dengan metode Kubalikova dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap lokasi yang berpotensi sebagai geoheritage yang meliputi aspek nilai intrinsik dan keilmuan, nilai pendidikan, nilai ekonomi, nilai konservasi, dan nilai tambahan. Terdapat 9 lokasi yang berpotensi sebagai geoheritage yaitu Air Panas Danum Layong, Air Terjun Doyam Seriam, Embung Muru, Air Terjun Gunung Rambutan, Goa Loyang, Goa Tengkorak, Goa Losan, Gunung Boga, dan Air Terjun Lempesu. Lokasi tersebut memiliki kondisi geologi dan wisata yang cukup baik untuk dikembangkan menjadi lokasi geoheritage. Analisis kuantitatif menggunakan pembobotan Kubalikova (2013) juga menunjukkan lokasi tersebut sesuai untuk dikembangkan menjadi geoheritage dengan penilaian diatas 50%. Perlu dilakukan peningkatan baik dalam infrastruktur dan pengelolaan yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga dapat menarik wisatawan dan mendukung geowisata di Kalimantan Timur.
Kata Kunci: Geoheritage, Geowisata, Kabupaten Paser.
Abstract – Paser Regency is part of East Kalimantan Province, Indonesia, which is in the south of the province. Geologically, this district is part of the Meratus Mountains which is the result of the Sundaland-Paternoster Microcontinent collision. Therefore, Paser Regency has geological conditions, both geomorphology, lithology and geological structures, as well as diverse and unique natural conditions that have the potential to become geoheritage. This research aims to identify and analyze several locations in Paser Regency that have the potential to become geoheritage locations so that they can support the development of geotourism in East Kalimantan. Descriptive methods were used in collecting field data. Geomorphological and petrological analysis is carried out to determine geological characteristics which will later become unique characteristics of locations that have the potential to become geoheritage. Quantitative analysis using the Kubalikova method was carried out to provide an assessment of locations that have potential as geoheritage which includes aspects of intrinsic and scientific value, educational value, economic value, conservation value, and additional value. There are 9 locations that have potential as geoheritage, namely Danum Layong Hot Water, Doyam Seriam Waterfall, Embung Muru, Mount Rambutan Waterfall, Loyang Cave, Tengkorak Cave, Losan Cave, Mount Boga, and Lempesu Waterfall. This location has geological and tourism conditions that are good enough to be developed into geoheritage. Quantitative analysis using Kubalikova's (2013) assessment also indicates that these locations are suitable for development as geoheritage, with assessments exceeding 50%. Improvements in infrastructure and management need to be made on an ongoing basis so that they can attract tourists and support geotourism in East Kalimantan.
Keywords: Geoheritage, Geotourism, Paser Regency
Full Text:
PDFReferences
Damanik, J. dan Weber, H.F., 2006, Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi, Yogyakarta, Andi Offset.
Hermawan, H., 2017, Geowisata: Pengembangan Pariwisata Berbasis Konservasi, STP ARS Internasional, Bandung.
Hidayat, N., 2002, Analisis Pengelolaan Kawasan Ekokarst Gunungkidul sebagai Kawasan Geowisata, Institut Pertanian Bogor.
Hidayat, S. dan Umar, I., 1994, Peta Geologi Lembar Balikpapan, Kalimantan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Kubalikova, L., 2013, Geomorphosite Assessment for Geotourism Purposes, Czezh Journal of Tourism (2013) 02: 80-104.
Sammeng, A.M., 2001, Cakrawala Pariwisata, Balai Pustaka.
DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v10i2.11183
DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/jigp.v10i2.11183.g5973
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA