GEOLOGI DAN POLA SEBARAN BATUBARA SEAM A, B DAN C, DAERAH BINAI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN TANJUNG PALAS TIMUR, KABUPATEN BULUNGAN. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Abstract
SARI - Lokasi penelitian berada di wilayah konsesi PT. Delma Mining Corporation, Secara administratif
terletak pada cakupan wilayah Binai, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Propinsi
Kalimantan Timur. Secara geografis daerah telitian berdasarkan koordinat UTM (UniversalTransverse Mercator)
WGS 84 termasuk pada zona 50 N dengan koordinat telitian yaitu X = 579500mE– 584500mE dan Y = 288500
mN– 291500mN. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 2 (dua) bentukan asal dan 3 (tiga) bentuk
lahan. Bentukan asal Fluvial (F) yang terdiri atas satuan bentuk lahan dataran Aluvial (F1) dan satuan betuk
lahan Tubuh sungai (F2).Bentukan asal Struktural (S) yang terdiri atas satuan bentuk lahan perbukitan homoklin
(S1).Stratigrafi daerah penelitian termasuk dalam Formasi Sajau yang terdiri dari 3 (tiga) satuan batuan. Satuan
tersebut dari tua ke muda adalah :Satuan batulempung Sajau, Satuan batupasir Sajau yang berumur Pliosen –
Plistosen dan endapan Aluvial. Daerah penelitian terletak pada sayap – sayap antiklin di bagian timur laut di luar
dari batas lokasi pengamatan, sehingga menyebabkan kemiringan lapisan batuan di daerah penelitian relatif ke
arah barat daya.Sejarah geologi daerah penelitian dimulai sejak Pliosen dimana batuan tertua di daerah penelitian
pertama kali diendapkan. Kala Pliosen hingga Plistosen terbentuk Formasi Sajau yang diendapkan secara selaras
di atas Formasi Sinjin, pada lingkungan Fluvial dan Delta, kemudian mengalami proses pengangkatan, sehingga
menyebabkan endapan atau lapisan yang semula lateral menjadi tinggian dan rendahan. Daerah telitian
mengalami proses erosional yang dikontrol oleh tubuh sungai, diendapkan aluvial hasil erosi sungai, yang proses
pengendapannya masih berlangsung sampai sekarang. Pola sebaran batubara daerah penelitian dengan arah
relatif kemenerusan (strike) barat laut-tenggara dengan arah kemiringan (Dip) barat daya. Pada daerah penelitian
terdapat 3 seam batubara, yaitu seam A dengan tebal 7,5-15 meter, seam B dengan tebal 7,5-12,5 meter dan
seam C dengan tebal 7,5-12,5 meter. Batubara daerah penelitian mengalami spliting dan dibagi menjadi bebeapa
seam upper dan lower yaitu yaitu seam A Upper 1, seam A Upper 2, seam A Lower, seam B Lower, seam C
Upper 1 dan seam C Upper 2.
Kata kunci : seam, upper, outcrop, batubara, shally coal, log bor
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v1i2.5134
DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/jigp.v1i2.5134.g3702
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA