Geologi dan Potensi Alterasi Mineralisasi Daerah Tegallega dan Sekitarnya, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat
Abstract
Sari - Secara administratif, lokasi penelitian termasuk dalam wilayah Kecamatan Cidolog, Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Secara Universal Tranverse Mercator (UTM) terletak pada koordinat
699000 – 704000 Me dan 9192000 – 9198000 mN (koordinat UTM) dengan posisi fisiografis masuk pada zona
Pegunungan Selatan Jawa Barat yang mencakup 5 km x 6 km dengan luas daerah telitian 30 km
2
.
Melalui pendekatan di lapangan dan berdasarkan klasifikasi menurut Van Zuidam (1983), Daerah
telitian secara geomorfologi dibagi menjadi tiga Satuan bentuk asal yaitu Satuan bentuk asal Sturktural (S),
Satuan bentuk asal Vulkanik (V), dan Satuan bentuk asal Fluvial (F), serta enam sub satuan geomorfik yaitu
satuan geomorfik perbukitan homoklin berlereng miring - curam (S1), satuan geomorfik lembah homoklin
berlereng curam – sangat curam (S2), satuan geomorfik perbukitan intrusi berlereng agak curam – curam (V3),
satuan geomorfik perbukitan vulkanik berlereng miring–curam (V1), satuan geomorfik lembah vulkanik
berlereng miring (V2) dan Satuan Endapan Aluvial (F1).
Geologi daerah telitian dibagi menjadi lima satuan batuan dari yang paling tua sampai muda yaitu
Satuan Batupasir Tufan Jampang, Satuan Intrusi Dasit Jampang, Satuan Batupasir Karbonatan Beser, Satuan
Intrusi Andesit Beser dan Satuan Endapan Aluvial yang dibedakan berdasarkan ciri fisik dan komposisi mineral
penyusun.
Struktur geologi yang berkembang di daerah telitian berupa sesar normal (Normal slip Fault,
klasifikasi Rickard, 1972) yang dijumpai pada Lokasi Pengamatan (LP) 63 dengan kedudukan bidang sesar N
33° E/70° dan gores garis 22
0
, N 015° E dan rake 30
0
. serta kekar – kekar yang mengontrol proses alterasi dan
mineralisasi berarah W ─ E (barat – timur ) dan beberapa ada yang berarah NE – SW (timur laut-barat daya) dan
N – S (utara-selatan). Tipe alterasi hidrotermal yang terbentuk di daerah telitian dikelompokkan menjadi tiga
tipe alterasi yaitu alterasi Silisifikasi, alterasi Argilik dan alterasi Propilitik. Di daerah telitian juga dijumpai
kekar-kekar yang terisi kuarsa atau (veinlets).
Mineralisasi yang berkembang di daerah telitian yaitu klorit, pirit, kalkopirit, galena. Berdasarkan
pengukuran dan pengamatan serta analisa yang dilakukan bahwa mineralisasi dikontrol oleh struktur geologi
berupa sesar dan kekar. Tekstur urat yang erat hubungannya dengan kehadiran unsur Au, Ag, Pb dan Zn yang
berdasarkan hasil analisa kimia/AAS (Atomic Absorbtion Spectophotometri).
Kata-kata kunci: geologi, alterasi, mineralisasi
DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v1i1.5262
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA