POTENSI GEOWISATA DI KECAMTAN LEBAKBARANG, KABUPATEN PEKALONGAN, JAWA TENGAH
Abstract
Abstrak – Lebakbarang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Pekalongan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjarnegara. Kecamatan Lebakbarang terletak pada daerah dengan kondisi berlereng dengan kondisi morfologi berupa gunung dan lembah dan merupakan lereng selatan barat daya dari Gunung Rogojembangan. Potensi geowisata merupakan sesuatu hal yang dapat menambah nilai ekonomi suatu wilayah sehingga perlu untuk dilakukan pemetaan didalamnya. Dalam penelitian ini metode pemetaan geowisata didasarkan pada kondisi geologi dan geomorfologi serta beberapa wisata yang sudah ada di wilayah Kecamatan Lebakbarang. Kondisi geologi Kecamatan Lebakbarang didominasi oleh satuan breksi andesit sisipan lava dari Gunung Rogojembangan sedangkan kondisi geomorfologi berupa satuan geomorfologi gawir sesar dan graben. Sementara potensi geomorfologi berupa 3 airterjun berupa Curug Cinde, Curug Jaran, dan Curug Kuwung.
Kata Kunci: Geowisata, Lebakbarang, Curug Jaran
Abstract – Lebakbarang is a sub-district in Pekalongan Regency and directly borders Banjarnegara Regency. Lebakbarang District is located in an area with sloping conditions with morphological conditions in the form of mountains and valleys and is the southwestern slope of Mount Rogojembangan. Geotourism potential can add economic value to an area, so it is necessary to map it. In this research, the tourism mapping method is based on geological and geomorphological conditions as well as several existing tourist attractions in the Lebakbarang District area. The geological conditions of Lebakbarang District are dominated by lava-inserted andesite breccia units from Mount Rogojembangan, while the geomorphological conditions consist of fault scarp and graben geomorphological units. Meanwhile, the geomorphological potential is in the form of 3 waterfalls: Curug Cinde, Curug Jaran, and Curug Kuwung.
Keywords: Geotourism, Lebakbarang, Waterfall
Keywords
References
Arida, S. (2006). Krisis Lingkungan Bali dan Peluang Ekowisata. INPUT Jurnal Ekonomi Dan Sosial, 1(2).
Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S. P., & Sitepu, M. J. (1996). Pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu (Vol. 305). Jakarta: Pradnya Paramita.
Condo, W.H., Pardyanto, Ketner, P.B., Amin, Gafoer, S., Samodra, H., 1996. Peta Geologi Lembar Banjarnegara dan Pekalongan.Edisi II. Pusat Penelitian Bandung. dan Pengembangan Geologi
Hermawan, H. (2016). Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwissata, III(2).
Hermawan, H. (2016). Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Sosial Budaya Masyarakat Lokal. In Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri Pertama Tahun 2016 (Vol. 1, pp. 426–435). SNIPTEK Nusa Mandiri.
Hermawan, H. (2016). Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Sosial Budaya Masyarakat Lokal. In Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Komputer (SNIPTEK) Nusa Mandiri (pp. 426–435). Bandung Indonesia: SNIPTEK 2016.
Hermawan, H. (2017). Pengaruh Daya Tarik Wisata, Keselamatan dan Sarana Wisata Terhadap Kepuasan serta Dampaknya terhadap Loyalitas Wisatawan : Studi Community Based Tourism di Gunung Api Purba Nglanggeran. Jurnal Media Wisata, 15(1).
Hidayat, N. (2002). Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul sebagai Kawasan Geowisata. Institut Pertanian Bogor.
Kabupaten Pekalongan. ( 2011). Peta dan Profil Kecamatan Doro. Diakses pada
Februari 2023 (Pukul 21.00 WIB) dari
http://www.pekalongankab.go.id/v2/pemerintahan/deskripsi-wilayah/peta- wilayah/512-peta-dan-profil-kecamatan-doro
Kabupaten Pekalongan. ( 2011). Peta dan Profil Kecamatan Lebakbarang. Diakses pada 18 Februari 2023 (Pukul 21.11 WIB) dari
http://www.pekalongankab.go.id/v2/pemerintahan/deskripsi-wilayah/peta- wilayah/519-peta-dan-profil-kecamatan-lebakbarang
Kabupaten Pekalongan. ( 2011). Peta dan Profil Kecamatan Kajen. Diakses pada 18 Februari 2023 (Pukul 17.00 WIB) dari
http://www.pekalongankab.go.id/v2/pemerintahan/deskripsi-wilayah/peta- wilayah/513-peta-dan-profil-kecamatan-kajen
Kabupaten Pekalongan. ( 2011). Peta dan Profil Kecamatan Karanganyar. Diakses pada 18 Februari 2023 (Pukul 18.30 WIB) dari http://www.pekalongankab.go.id/v2/pemerintahan/deskripsi-wilayah/peta- wilayah/515-peta-dan-profil-kecamatan-karanganyar
Kabupaten Pekalongan. ( 2011). Peta dan Profil Kecamatan Paningggaran. Diakses pada 18 Februari 2023 (Pukul 21.14 WIB) dari http://www.pekalongankab.go.id/v2/pemerintahan/deskripsi-wilayah/peta- wilayah/520-peta-dan-profil-kecamatan-paninggaran
Kabupaten Pekalongan. (2011). Peta Kecamatan Wilayah Kabupaten Pekalongan. Diakses pada 18 Februari (Pukul 21.21 WIB) dari http://www.pekalongankab.go.id/v2/pemerintahan/deskripsi-wilayah/peta- wilayah/529-peta-kecamatan-kabupaten-pekalongan
Nainggolan, R. (2016). Informasi Geologi Lingkungan Berbasis Partisipasi Masyarakat debagai Kawasan Geowisata Danau Toba di Kabupaten Samosir. Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Dan Humaniora, 1(1), 22–28.
Purbohadiwijoyo, M. M. (1967). Hydrogeology of Strato-volcanoes: A Geomorphic Approach. In Memoires IAH Congress 1965 (pp. 293–298).
The free dictionary. (2003). Regional Geology. Diakses pada 18 Februari 2023 (pukul 23.20 WIB) dari
https://encyclopedia2.thefreedictionary.com/regional+geology
World Commission on Environmenoutal and Development. (1987). (Our Common). Oxford University Press.
http://gama-inatek.ugm.ac.id/gama-ews/
DOI: https://doi.org/10.31315/jmtg.v14i2.11850
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 JURNAL ILMIAH MTG
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.