GEOLOGI DAN ZONASI TINGKAT RAWAN BENCANA LONGSOR MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH SIDOHARJO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SAMIGALUH, KABUPATEN KULON PROGO, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstract
Secara administratif daerah penelitian terletak di daerah Sidoharjo, Kecamatan
Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara Universal Tranverse Mercator (UTM) terletak pada koordinat 410700mT – 415700 mT dan 9151400 mU- 9156400 mU datum WGS 84. Daerah penelitian merupakan daerah perbukitan dan berpotensi terjadi gerakan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk pemetaan wilayah zonasi tingkat bahaya longsor sebagai salah satu usaha mengurangi korban jiwa atau mitigasi menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan metode scoring berdasarkan parameter MAFF - JAPAN. Bentuklahan pada daerah telitian terdiri dari lereng vulkanik terdenudasi (V1), perbukitan bergelombang lemah (D1), lereng bergelombang kuat (D2), gawir sesar (S1), lembah aluvial (F1), tubuh sungai (F2) dan Stratigrafi daerah telitian, terdiri dari satuan breksi-andesit Kaligesing, berumur Oligosen Akhir – Miosen Awal, dengan litologi breksi andesit, sisipan lava andesit dan batupasir, dengan tebal ± 500 m, terendapkan di lingkungan darat, satuan lavaandesit Kaligesing, berumur Oligosen Akhir – Miosen Awal, dengan litologi lava andesit dengan tebal ± 100 m satuan batugamping Jonggrangan, berumur Miosen Tengah, dengan litologi batugamping terumbu, dengan tebal ± 98,3 m, terendapkan di lingkungan litoral dan satuan endapan aluvial, berumur Holosen dengan litologi berupa material lepas, terendapkan di lingkungan darat. Berdasarkan zonasi tingkat bahaya longsor daerah telitian dibagi menjadi tiga zonasi. Zonasi tingkat bahaya longsor rendah menyebar, zonasi tingkat bahaya longsor sedang menyebar pada daerah telitian, zonasi tingkat bahaya longsor tinggi menyebar pada daerah telitian, zonasi tingkat bahaya longsor sangat tinggi pada desa majaksingi dan sidoharjo daerah telitian. Rekomendasi Penanggulangan longsor yang tepat dapat membantu masyarakat sekitar.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adams, C.G., 1970, A Reconsideration of The East Indian Letter Classification of The Tertiary, Bulletin of The British Museum (Natural History) Geology, Vol. 19, No. 3, London.
Anonim. (2016). Dipetik 20 Maret, 2019, dari Geoportal Kabupaten Kulonprogo: http://geoportal.kulonprogokab.go.id/maps/
Bowles J.E.(1991) : Sifat – Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika
Tanah), Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta.
Bronto, S. (2006). Fasies Gunungapi dan Aplikasinya. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 2, hal. 7- 59.
Burrough, (1986). Principle of Geographical Information for Land
Resources Asssment. Oxford University Press. New York. USA.
Direktorat Geologi Tata Lingkungan. (1996). Identifikasi dan Pengendalian Pembangunan di Daerah Resapan. Laporan untuk BAPPEDA Jawa Barat.
Dunham, R.J. (1962). Classification of Carbonate Rock According to Depositional Texture. AAPG, Bull. Men 1, 108 – 121.
Embry, A.F. dan Klovan, J.E., 1971, A Late Devonian Reef Tract on Northeastern Bank Island, N.W.T, Canadian Petroleum Geology Bulletine.
Hardiyatmo, H.C. (2006). Tanah Longsor dan Erosi, Kejadian dan Penanganan.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hermon, Dedi. (2012). Mitigasi Bencana Hidrometeorologi. Padang: UNP
Press Padang.15
Highland, L & Johnson, M. (2004), Landslides Types and Processes. USGS Fact sheet 2004-3072.
Karnawati, D. (2007). Mekanisme Gerakan Massa Batuan Akibat
Gempabumi Tinjauan dan Analisis Geologi Teknik. Dinamika Teknik Sipil, volume 7 nomor 2. Yogyakarta : Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, (1996), Sandi Stratigrafi Indonesia, Jakarta : IAGI.
Pettijohn, F. J. (1975). Sedimentary Rocks, 3rd edition: Harper and
Row Publishers, New York, 628hal.
Prahastha, E. (2002). Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.
Bandung: Informatika. Pringgoprawiro, H. & Riyanto B. (1987).Formasi Andesit Tua Suatu Revisi. PIT IAGI XVI. Bandung.
Rickard, M.J. (1972). Fault Classification Discussion, Geological Society of America,
Bulletin vol.83, in Ragan, D.M
Soeria-Atmadja R., Maury R.C., Bellon H.,
Pringgoprawiro H., Polve M., dan
Priadi B.,1994, The Tertiary
Magmatic Belts in Java, Journal of
SE Asian Earth Sciences,
(1/2),Great Britain: 13-27.
Sugiharyanto, Muhammad, N., Nurul, K..
(2009). Studi Kerentanan Longsor
Lahan Di Kecamatan Samigaluh
Dalam Upaya Mitigasi Bencana
Alam. Jurnal penelitian UNY.
Yogyakarta : Jurusan Pendidikan
Geografi, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Sutarno. (2012). Study Kerentanan
Gerakan Massa Batuan Dan
Daerah Rawan Longsor Lahan Di
Kabupaten Purworejo. Surakarta :
Fakultas Pertanian, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Van Bemmelen, R.W. (1970). The Geology
of Indonesia. Govt. Printing Office,
The Hague, v.1A, 732 ps.
Van Rizki, E., Aditia, E., & Haryani.
(2010). Kajian Potensi Rawan
Bencana Longsor di Kecamatan
Tanjung Raya melalui
Pendekatan Sstem Informasi
Geografis. Jurnal Fakultas
Teknik Sipil. Jurusan Perencaaan
Wilayah dan Kota, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan.
Universitas Bung Hatta, Padang.
Van Zuidam, R.A. (1983). Guide to
Geomorphologic Aerial
Photographic Interpretation and
Mapping, Study of Geology, and
Geomorphology, ITC, Enschede
The Netherlands.
Varness, D. J. (1978). Slope Movement and
Type od Processes in Landslides16
Analysis and Control
Transportation Research Board.
Washington D.C.: National
Academy of Science.
Wesley, L.D. (1977). Mekanika Tanah.
Badan Penerbit Pekerjaan Umum,
Jakarta Selatan.
Williams, H., F.J., Turner. C.M. Gilbert. (1954). Petrography an Introduction to the Study of Rocks in Thin Section. New York: W. H. Freeman and Company.
Zakaria, Z. (2009). Analisis Kestabilan Lereng Tanah. Jurnal Kuliah
Geologi Teknik. Bandung: Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjajaran
DOI: https://doi.org/10.31315/jmtg.v13i2.9445
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 JURNAL ILMIAH MTG
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.