STUDI GEOLOGI, ALTERASI, DAN KONTROL STRUKTUR TERHADAP KESTABILAN LERENG DI PIT B – EAST, TUJUH BUKIT, BANYUWANGI, JAWA TIMUR
Abstract
SARI – Longsor merupakan bencana yang mungkin terjadi di berbagai tempat. Salah satu tempat tersebut
adalah pertambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi, struktur geologi,
perkembangan alterasi, dan tingkat kestabilan lereng di daerah penelitian. Secara administratif daerah penelitian
terletak di wilayah pertambangan PT. Bumi Suksesindo yaitu daerah Tujuh Bukit, Kecamatan Pesanggaran,
Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur pada koordinat X: 174756 - 175108 Y: 9045072 – 9045554 UTM
Zona 50S. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis ASD, analisis petrografi, analisis
kinematika, analisis LEM, dan analisis FEM. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi dua bentuk asal
yaitu bentuk asal struktural dan bentuk asal antropogenik. Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi dua
satuan batuan dari tua ke muda adalah satuan breksi-vulkanik Batuampar (Miosen Awal) yang selaras dengan
satuan tuf Batuampar (Miosen Awal). Struktur geologi daerah penelitian terdiri dari 7 sesar dengan 6 sesar
dilakukan pengukuran dan 1 sesar yang diperkirakan. Arah sesar relatif utara – selatan dan barat laut – tenggara.
Struktur yang berkembang berupa Normal Right Slip Fault.Alterasi yang berkembang pada daerah penelitian
berdasarkan analisis ASD dibagi menjadi 5 tipe yaitu tipe masif silika, tipe silika + alunit, tipe silika + kaolinit ±
dickit ± alunit, tipe kaolinit ± montmorilonit ± illit, dan tipe klorit ± kaolinit ± montmorilonit. Dari
perkembangan tipe alterasi dan mineral gaunge disimpulkan bahwa tipe endapan mineral daerah penelitian
berupa epitermal sulfidasi tinggi. Dalam analisis kestabilan lereng digunakan 2 material yaitu material
hydrothermal clay altered yang merupakan material hasil alterasi yang dominan lempung dan material non
hydrothermal clay altered yang memiliki lempung yang sedikit. Hasil analisis kinematika dari 8 sektor
didapatkan 6 sektor yang memiliki potensi longsor dan 2 sektor yang tidak berpotensi longsor. Dari 6 sektor
tersebut, 2 sektor berpotensi toppling dan 4 sektor dengan tipe toppling dan baji. Hasil analisis LEM
menunjukan nilai faktor kemanan dari 4 sayatan lereng pada kondisi dinamis mulai dari sayatan A-A’ hingga DD’
secara
berturut
–
turut
didapatkan
faktor
keamanan
1,831
,
1,322
,
1,598
,
dan
2,483
Sedangkan
pada
kondisi
dinamis
didapatkan faktor kemanan 1,831 , 1,322 , 1,598 , dan 2,483. Berdasarkan analisis FEM didapatkan
nilai faktor kemanan dari 4 sayatan pada kondisi statis mulai dari sayatan A-A’ hingga D-D’ secara berturut –
turut didapatkan faktor kemanan 2,32 , 1,64 , 2,09 , dan 3,10 sedangkan pada kondisi dinamis didapatkan faktor
keamanan 1,53 , 1,08 , 1,37 , dan 2,29. Dari berbagai macam fakta lapangan yang ada, dapat disimpulkan proses
penambangan pada daerah penelitian aman sehingga dapat digunakan desain seperti sekarang.
Kata-kata Kunci: Geologi, Alterasi, Struktur Geologi, Kestabilan Lereng, Kinematika, Limit Equilibrium
Method, Finite Element Method
DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v7i2.5226
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA